Water Connections

Tandon Air Kabaru 1
Tandon di kampung Kabaru ini adalah tandon yang ketiga dibangun oleh yayasan dengan partisipasi warga yang berukuran 5000 liter.
No. Data Informasi
1 Nama Desa Mbinudita
2 Nama Dusun Kabaru, Dusun Tana Karang
3 RT 04
4 RW 02
5 Nama Penanggung Jawab Petrus Tay Landu Pari
6 Jumlah KK 9 KK
7 Jumlah Orang 34 Jiwa
8 Jumlah Rumah 8 Rumah
9 Fasilitas yang dibangun Tandon Ferosemen 5000 Liter
10 Koordinat Titik -9.68536, 119.99889

Tandon di kampung Kabaru ini adalah tandon yang ketiga dibangun oleh yayasan dengan partisipasi warga, tandon berukuran 5000 liter pertama dengan menggunakan mal ferosemen empat triplek dengan tinggi 2,4 meter. Pembuatan mal ferosemen ukuran ini dikerjakan bersama-sama di lingkungan SDN Mbinudita dengan warga dari kampung lain sebagai proses pembelajaran bersama dan proses transfer pengetahuan. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan tandon di RT 04. Tandon berwarna putih terang ini sangat jelas terlihat dari bukit sekolah, berada tepat dibawah atap rumah utama di kampung tersebut, karena selain menerima air dari sumur bor, tandon ini juga diharapkan dapat menadah air hujan yang jatuh ke atap.

Dengan adanya tandon di kampung ini, warga sekitar dapat berkebun sayur sepanjang hari, tidak harus menunggu hujan tiba, karena dapat menyiram sayur dengan air dari tandon. Nampak dari jauh, bedeng-bedeng sayur tertata disekitaran tandon, dan diakui warga, mereka senang dapat menanam sayur untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk dijual. Yang menarik dari tandon dan warga sekitar adalah, kebun dapat menghasilkan pendapatan secara ekonomi yang kemudian digunakan untuk membeli solar guna menghidupkan mesin genset untuk membawa air kekampung mereka. Kurang dari seminggu, perwakilan dari warga RT 04 selalu datang ke panitia air untuk menyetorkan solar untuk mengalirakan air mengisi tandon mereka.

Kini warga di kampung Kabaru nampak lebih segar, karena sudah memulai kebiasaan baru mandi setiap hari, bahkan satu hari dua kali mandi. Namun yang tidak kalah penting adalah warga dapat memenuhi kebutuhan gizi rumah tangga mereka dari halaman mereka, tidak lagi hanya nasi atau jagung, tapi dengan bertambah sayur-mayur yang menyehatkan. Tak jarang juga warga dari kampung lain datang untuk membeli atau sekedar meminta sayur-sayuran yang ditanam.